Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya sistem injeksi sudah di aplikasikan sejak lama dalam dunia otomotif khususnya mobil. Seiring dengan perkembangan dunia otomotif dunia kini sudah banyak sepeda motor yang mengaplikasi teknologi ini.
Di Indonesia motor injeksi mulai dikenalkan pada sekitar tahun 2005. Namun respon konsumen akan motor
injeksi masih kurang karena masyarakat lebih senang membeli motor
dengan sistem karburator karena jika terjadi kerusakan lebih mudah
diperbaiki sendiri. Pada awal tahun lalu progres penjualan motor injeksi
sudah meningkat dan semakin banyak produsen motor yang memproduksi
motor dengan menggunakan sistem Injeksi pada tahun 2012 ini.
Honda dan Yamaha bersaing ketat dalam
urusan motor injeksi ini. Seperti yang kita ketahui bersama pada awal
tahun ini dua produsen motor itu berlomba-lomba menarik hati konsumen
dengan mengeluarkan motor-motor ber teknologi injeksi mulai dari motor
bebek, matic hingga motor sport. Sebenarnya apa sih Kelebihan dan Kekurangan motor sistem Injeksi ini ?
Berikut kami memberikan informasi mengenai Kelebihan dan Kekurangan motor sistem Injeksi :
Kelebihan Motor Injeksi
1. Campuran udara dan bensin selalu akurat (perbandingan ideal) pada semua tingkat putaran mesin.
Pada motor injeksi, volume
penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh ECU sesuai
dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin. Seperti
sensor rpm, jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di
sekitar mesin.
Bahkan pada kondisi pengendaraan
tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU mampu
mengontrol perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini
memberikan keuntungan tersendiri yaitu mengurangi emisi gas buang dan
lebih hemat pemakaian bensin.
2. Hemat bahan bakar
Campuran udara dan bahan bakar di
mesin injeksi yang selalu akurat, membuat penggunana bahan bakar menjadi
lebih efisien alias hemat.
3. Tarikan lebih responsif
Pada tipe karburator, antara pengabut
bensin (spuyer) dengan silinder jaraknya agak jauh. Selain itu,
perbedaan bobot berat jenis antara bensin dan udara mengakibatkan volume
udara yang masuk tidak imbang dengan jumlah bensin yang dihisap.
Sehingga tarikan menjadi kurang responsif.
Sedangkan motor injeksi menempatkan
pengabut bensin (injektor) dekat silinder. Saluran bensin yang menuju
injektor bertekanan antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan
intake manifold. Berhubung diameter mulut injektor sangat kecil, ketika
sinyal listrik dari ECU mengaktifkan injektor maka bensin yang menyembur
berbentuk kabut.
Saat katup gas dibuka, udara dan
bensin menghasilkan campuran yang homogen serta perbandingan yang ideal.
Dibantu mutu api yang bagus akan menghasilkan pembakaran sempurna.
Hasilnya tarikan lebih responsif sesuai perubahan katup gas.
4. Mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi perubahan kondisi cuaca
Pada temperatur rendah (dingin),
menghidupkan mesin berkarburator dibutuhkan campuran lebih gemuk dengan
menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan pada motor injeksi
karena sudah dilengkapi sensor temperatur mesin serta sensor temperatur
udara masuk. Saat menghidupkan mesin (starting) dan kondisi dingin,
secara otomatis jumlah semprotan bensin ditambah. Sehingga mesin mudah
dihidupkan dalam kondisi apapun dan tidak terpengaruh kondisi cuaca.
5. Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus
dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama, belum lagi resiko karena
sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan aus,terutama
skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan
waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun
cukup di semprotkan injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang
digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan lagi.
karena selain steril, juga telah dibackup dengan filter halus sebelum
masuk ke injector biar lebih aman.
6. Ramah lingkungan
Karena terjadi pembakaran sempurna
pada ruang bakar, sehingga emisi gas buang yang di hasilkan relatif
lebih sedikit apalagi knalpot dilengkapi catalic converter. Di knalpot
motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC),
sistem ini akan merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi
zat yang lebih ramah ligkungan atau dengan menggunakan sistem sensor O2.
Tidak memerlukan cuk lagi. Karena pada
motor injeksi ada sensor temperatur yang akan melaporkan suhu mesin ke
ECM yang akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin
pada suhu mesin dingin.
7. Daya lebih besar
Karena konstruksi nosel/injektor tepat pada intake manifold sehingga campuran bahan bakar lebih homogen.
Karena konstruksi nosel/injektor tepat pada intake manifold sehingga campuran bahan bakar lebih homogen.
8. Waktu servis lebih cepat.
Karena fuel injection tehnologi berkonsep bebas perawatan, sehingga pada saat servis motor yang di bersihkan cuma pada bagian filter udara, busi dan setel klep.
Karena fuel injection tehnologi berkonsep bebas perawatan, sehingga pada saat servis motor yang di bersihkan cuma pada bagian filter udara, busi dan setel klep.
Kekurangan Motor Injeksi
1. Perawatan Harus di Bengkel Khusus
Karena motor injeksi tidak bisa di
utak atik secara sembarangan, maka perawatan atau perbaikan harus di
lakukan pada bengkel resmi.
2. Modifikasi lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika ingin memodifikasi motor injeksi.
3. Harga sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor
injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga butuh alternator atau
pembangkit listrik lebih besar.
4. Lebih sensitif soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati.
5. Sensitif terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil
sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Oleh karena itu
disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi.
Selain itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal dalam bahan bakar.
Demikian artikel tentang Mengenal Sistem Injeksi Pada Motor semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar